SEMARANG, Lpmsuprema.com – Rektor Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Drs.H.Bedjo Santoso, MT., Ph.D berikan penghargaan kepada lima Dokter sebagai pahlawan kemanusiaan yang telah gugur dalam perjuangan menanggulangi Covid-19. Penghargaan tersebut diberikan pada prosesi Rapat Senat Terbuka peringatan tahun baru 1442 Hijriyah yang dilaksanakan di kampus Unissula Semarang pada Kamis, (09/09/2020).
Penghargaan khusus yang bernama The Distinction Of Health Care Worker For Covid-19 tersebut diberikan kepada perwakilan keluarga almarhum dr Sang Aji Widi Aneswara (IDI Kota Semarang), almarhumah dr Alianna Widiastuti (IDI Kota Semarang), almarhum dr Sovian Endi (IDI Kabupaten Grobogan), almarhum dr Ahmadi NK SpKJ (IDI Kota Semarang), dan almarhum dr Hery Prasetyo (IDI Kabupaten Blora). Kelima dokter tersebut adalah merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Unissula yang telah gugur dalam penanganan Covid-19.
“Tidak besar yang diberikan oleh Unissula ini namun hanya semangatnya saja, semangat untuk menghargai bukan nilai materinya, ialah beliau sebagai pejuang mengorbankan jiwanya, raganya untuk kemanusiaan sehingga bisa menginspirasi Civitas Akademika khususnya bahwa perjuangan, pengorbanan ini diperlukan untuk mencapai tujuan” kata Rektor Unissula, Drs.H.Bedjo Santoso, MT.,Ph.D saat di hubungi Suprema via aplikasi WhatsApp Jum’at (10/09/2020)
Dalam kesempatan tersebut, selain penghargaan kemanusian juga diberikan penghargaan Budaya Akademik Islami (Budai) award kepada Prof.Dr. Imam Suprayogo yang telah berjasa sebagai salah satu pengembang peradaban Islam. Penghargaan lainnya diberikan kepada puluhan civitas akademika Unissula yang telah berprestasi di tiga pilar pendidikan tinggi.
Dokter dan tenaga kesehatan merupakan pahlawan garda terdepan dalam menangani Covid-19. Mereka berjuang dan mengorbankan jiwa dan raganya demi kemanusiaan dalam memutus mata rantai covid-19 yang kian merajalela. Dengan gugurnya tenaga kesehatan, merupakan bukti bahwasannya perlu adanya penanganan yang serius untuk menghentikan penyebaran virus ini. Tidak hanya pemerintah dan petugas kesehatan melainkan seluruh elemen masyarakat harus berkerjasama.
Almarhum Dr. Hery Prasetyo adalah salah satu dokter penerima penghargaan kemanusiaan yang tak lain Ayahanda dari Septian Bagas Prasetyo Pimpinan Umum Suprema Periode 2019/2020. Almarhum dr Hery menghembuskan nafas terakhir pada Rabu, 19 Agustus 2020 di RSUD dr. R. Soetrasno Rembang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Wira Bhakti Blora di usia 55 tahun.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan terimakasih kepada Unissula terutama pada Rektor beserta jajarannya dan juga seluruh Civitas Akademika Unissula yang telah memberikan suatu penghargaan kepada Almarhum Bapak sebagai pahlawan kemanusiaan” Ungkap Septian Bagas Prasetyo kepada tim Suprema
Semasa hidup, Almarhum dr Hery bahkan sempat menciptakan dan menyanyikan lagu berjudul ‘Corona Enggalo Lungo’. Lagu tersebut didedikasikan kepada masyarakat agar selalu waspada dengan virus mematikan berkode Sars-Cov-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19. Dalam lagu itu, sang dokter mengajak warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah.
Betapa penting dan mulianya tenaga kesehatan dalam memutus rantai Covid-19 yang memporak porandakan seluruh tatanan masyarakat. Bukan hanya bidang Kesehatan, Ekonomi bahkan Pendidikan ikut lumpuh karenanya. Seluruh elemen masyarakat maupun Pemerintah wajib berkontribusi penuh dan berkerjasama dalam memutus mata rantai penularan Covid-19 ini, agar tidak ada lagi korban baik dari tenaga kesehatan maupun masyarakat itu sendiri.
“Kepada tenaga medis yang bertugas dan berjuang untuk menangani Covid-19 selalu semangat dalam menjalankan tugasnya, terimakasih atas dedikasinya dimana ini adalah suatu hal yang menjadi tantangan karena ada resiko tinggi yang di hadapi. Dan untuk masyarakat, di masa yang sulit ini bisa untuk saling menjaga satu sama lain harus tetap menjaga kesehatan dan mematuhi peraturan pemerintah” Pungkas Bagas.
Penulis : Tuti Wijaya
Editor : Rina Sasmita