SEMARANG, lpmsuprema.com- Ormawa Fakultas Hukum Unissula menggalang dana untuk meringankan korban bencana yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Penggalangan dana dilakukan di sekitar kampus dan beberapa titik di Kota Semarang pada Minggu, (24/01/2021).
Berangkat dari banyaknya bencana alam yang akhir-akhir ini terjadi di Indonesia, ormawa Fakultas Hukum Unissula berinisiasi membantu para korban bencana melalui Gerakan Hukum Peduli. Sekitar 50 mahasiswa yang berasal dari Ormawa Fakultas Hukum Unissula turut serta dalam gerakan tersebut.
Aksi penggalangan dana dimulai semenjak 22 Januari 2021 melalui e-wallet dan transfer via ATM, yang kemudian dilanjutkan aksi secara langsung di wilayah Kota Semarang.
Presiden BEM Fakultas Hukum Unissula, Aditya Noviyansyah, mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat. Serta sebagai wadah baik mahasiswa atau masyarakat yang ingin berdonasi dan membantu korban bencana.
“Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, dari hari ini hingga hari Selasa (26/01/2021),” Ujar Adit saat ditemui Tim Suprema di Kampus Unissula, Minggu (24/01/2021).
Adit juga mengatakan bahwa Gerakan Hukum Peduli ini bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, maka dari itu hasil yang diperoleh akan diakumulasi dan dikirimkan melalui Dompet Dhuafa yang kemudian akan disalurkan kepada korban gempa Sulawesi Barat, korban Longsor di Jawa Barat dan korban banjir di Kalimantan Selatan.
Gerakan Hukum peduli ini diinisiasi oleh seluruh ormawa baik LO (Lembaga Otonom) maupun LSO (Lembaga Semi Otonom) Fakultas Hukum Unissula. Salah satu ormawa yang ikut dalam aksi galang dana ini adalah Symphony Voice Fakultas Hukum Unissula. Stafira Nurul Hidayati, salah satu perwakilan dari Symphony Voice menceritakan kepada tim Suprema bahwa dalam pelaksanaan Gerakan Hukum Peduli berlangsung selama 3 hari. Hari pertama dan kedua seluruh peserta aksi dibagi menjadi 3 titik yaitu di depan kampus, di Jalan Wolter dan Tlogosari, sedangkan di hari terakhir semua peserta aksi berada di 1 titik yaitu di Tugu Muda Semarang. Semua peserta melakukan penggalangan dana dimulai pukul 15.30 WIB hingga 18.00 WIB.
“Dari aku sendiri lebih menyiapkan mental untuk mensugesti diriku sendiri bahwa semua akan baik-baik saja. Aku tidak lupa membawa vitamin, hand sanitizer, memakai masker dan sebisa mungkin tidak melepas masker” pungkas Stafira ketika ditanya mengenai kesiapan fisik untuk turun aksi galang dana di situasi Pandemi Covid-19.
Hingga hari terakhir aksi Gerakan Hukum Peduli, dana yang terkumpul baik dari aksi penggalangan dana secara langsung maupun melalui transfer terkumpul sebesar Rp.18.136.000. Gerakan Hukum Peduli ini akan berakhir pada 1 Februari 2021.
Gerakan Hukum Peduli ini merupakan sebuah bentuk keprihatinan dan rasa kemanusiaan kita terhadap sesama, serta sudah selayaknya kita membantu saudara-saudara yang membutuhkan uluran tangan kita.
“Harapan untuk para korban agar selalu bersabar serta diberi ketabahan dan semoga bencana di Indonesia ini cepat berlalu dan tidak ada lagi bencana-bencana yang menimbulkan korban seperti ini lagi” pesan Hanung Bagus sebagai salah satu peserta aksi dalam Gerakan Hukum Peduli.
Penulis: Alvi dan Tuti
Reporter: Evi