Semarang, lpmsuprema.com – Sabtu (29/1/2022) Universitas Islam Sultan Agung Semarang menggelar wisuda ke-83 secara luring. Wisuda yang berlangsung diawal tahun 2022 ini adalah kali pertama bagi Unissula melaksanakan prosesi wisuda secara luring yang juga diikuti oleh banyak peserta, terdiri dari semua fakultas yang ada.
Meskipun hybrid, Wisuda kali ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta, sebab setelah pandemi melanda, terhitung 2 kali periode pelaksanaan wisuda, hanya dilakukan secara daring. Sebagai informasi, prosesi wisuda kali ini diikuti oleh 802 peserta mulai dari jenjang Sarjana, Magister hingga Doktoral. Sejumlah 802 peserta wisuda dibagi atas 2 kloter, di mana 758 peserta hadir secara langsung di Auditorium Kampus, sedangkan 44 peserta melaksanakannya secara daring melalui sambungan internet.
Ketua Pelaksana Wisuda, Bapak Zuhri dalam keterangan yang diberikan kepada tim Suprema, acara wisuda ke-83 Unissula kali ini dipersiapkan secara matang sejak beberapa bulan ke belakang. Hal tersebut karena tak lepas dari masa pandemi yang masih belum usai. Banyak komponen dan pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang.
“Dipersiapkan kurang lebih salama 3 bulan, dan Alhamdulillah selama 3 bulan kondisinya lancar. Kemarin sempat khawatir akan terjadi hujan karena memang harus ada proses screening dulu, tapi hari cerah jadi Alhamdulillah lancar”. Tutur Bapak Zuhri.”
Rangkaian acara wisuda ke-83 Universitas Islam Sultan Agung dimulai dengan Konferensi Ilmiah Mahasiswa Unissula (KIMU) dan Pembekalan Wisuda selama 2 hari sebelum acara inti dilaksanakan. Namun dikarenakan adanya pembatasan kegiatan sosial, kegiatan KIMU dan Pembekalan dilaksanakan secara daring. Itu artinya, hanya acara Gladi Bersih dan Wisuda saja yang dilaksanakan secara luring di Auditorium Unissula.
Prosesi wisuda digelar mulai pukul 07.35 WIB di Auditorium Universitas Islam Sultan Agung Semarang. Screening terhadap peserta wisuda menjadi kegiatan awal yang dilaksanakan, mengingat adanya pandemi yang belum usai. Kemudian acara dilanjutkan dengan masuknya iring-iringan wisudawan dan diikuti rombongan Senat. Selanjutnya proses wisuda berlangsung secara khidmat. Prosesi wisuda yang digelar di tengah pandemi membuat semua peserta dan tamu undangan yang hadir harus patuh terhadap protokol kesehatan dan wajib membawa bukti vaksinasi dari aplikasi Peduli Lindungi.
Para wisudawan Universitas Islam Sultan Agung diharapkan dapat menjadi pioner pembangunan masyarakat setelah usai menuntaskan pendidikan di Unissula. Harapannya, mereka dapat keluar dengan membawa segudang ilmu dan kebermanfaatan bukan hanya bagi diri mereka, namun juga bagi masyarakat luas. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang, Drs. H. Bedjo Santoso, M.T., Ph.D. menyampaikan beberapa pesan penting bagi wisuda, sekaligus berpamitan sebab masa baktinya sebagai Rektor akan segera usai dan digantikan oleh Rektor terpilih, Prof. Dr. H. Gunarto, S.H., S.E. Akt., M.Hum.
“Semua adalah pendaki malam, pastikan Anda semua sedang menuju puncak, seorang pendaki adalah seorang yang sibuk kerja keras, seorang pendaki bukan orang santai karena yang santai tak pernah sampai ke puncak. Katakanlah pada dirimu saya sedang menuju puncak, yakinlah nanti subuh Anda mendaki puncak dan akan berada di puncak, sedang kalian yang santai tak pernah sampai puncak, jangan takut tekanan, tempaan, karena panas pedih itu semua adalah proses apakah saudara itu permata atau batu bara.”
“Jika engkau ingin berjalan cepat maka sendirilah, namun jika engkau ingin berjalan jauh maka bertemanlah, kolaborasilah, maka bila engkau diberi 10 jam untuk menebang pohon, gunakan 8 jam untuk mengasah kampak sehingga 2 jam pertama mulus dalam menentang.”
“bersampan ria ketengah samudra untuk menangkap seekor penyu, Unissula kini bersyukur bergembira sebab sudah terpilih rektor yang baru. Jika engkau hidup gaya tingkatkan terus iman dan taqwa, selama saya memimpin Unissula jika salah khilaf maaf dipinta.” Tutur Rektor Unissula, Drs. H. Bedjo Santoso, M.T., Ph.D. dalam sambutannya.
Selain Rektor Unissula, sambutan lain juga disampaikan oleh Bapak Bhimo Widyo Andoko, S.H., M.H. selaku Kepala LLDIKTI Wilayah 6 Jawa Tengah, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag. selaku Koordinator Kopertais Wilayah X Jawa Tengah, serta Kepala Yayasan Badan Waqaf Sultan Agung.
Acara wisuda kali ini selain sebagai prosesi sakral kelulusan bagi seorang mahasiswa, namun juga sebagai ajang silaturahim dan temu kangen antar peserta wisuda setelah sekian lama tidak bertemu. Unissula memang sejak awal pandemi Covid-19 menerapkan study from home sebagai upaya pencegahan penyebaran wabah corona.
Salah satu peserta wisuda yang diwawancarai oleh tim Suprema menuturkan bahwa acara kali ini sangat berkesan bagi mereka. Kebahagiaan karena perjuangan mereka selama berkuliah akhirnya tertuntaskan terpancar jelas di wajah para wisuda.
“Saya sangat berkesan sekali ya, karena ini wisuda saya pertama kali yaitu di sarjana hukum S1 dan disitu saya sangat berkesan sekali bisa ketemu dengan tetap dari awal ternyata wisuda bareng, itu terasa senang sekali, mungkin juga menjadi kebanggan buat diri saya, keluarga, saudara-saudara, dan teman-teman dekat saya. Pesennya buat teman-teman yang belum lulus terutama buat angkatan saya 2018, tetap semangat terus berproses dan jangan sampai pernah berhenti males untuk mengerjakan skripsinya, kareng dengan seperti itu kalian bisa cepet lulus dan sukses kedepannya. Harapan untuk Unissula mudah-mudahan bisa menjadi Universitas yang terbaik dan memunculkan generasi khoiru ummah sukses dunia akhirat”. Tutur Muzakki Adi Nugroho, peserta wisuda dari Fakultas Hukum.
“Pesan kesan yang mendalam karena ini wisuda kampus yang nuansa islami, cuplikan-cuplikan tadi itu perjuangannya bener-bener bikin haru sampe nangis nangis dan ketika dinyanyikan himne dan mars Unissula juga memberikan kesan mendalam karena memang yang dari hati kena ke hati. Harapan kedepannya untuk Unissula semoga bisa diperluas lagi cabangnya tidak hanya di sini dan di Kalimantan.” Kata Indah Safitri, peserta wisuda dari lintas jalur Fakultas Kedokteran-Kebidanan
Penulis : Ibnu Khafidz Arrozaq
Reporter : Marlinda Indah K & Akbar Maulana
Editor : Tuti Wijaya
