LPM Suprema – Universitas Islam Sultan Agung Semarang (Unissula) bersiap untuk kembali menggelar perkuliahan secara tatap muka setelah 2 tahun lamanya terhenti karena pandemi Covid-19. Kendati beberapa fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Industri sudah mulai menggelar perkuliahan tatap muka, namun fakultas lainnya hingga saat ini masih menyelenggarakan perkuliahan dalam jaringan (daring).
Rektor UNISSULA, Prof. Dr. H. Gunarto, S.H., S.E, Akt., M.Hum mengatakan bahwa perkuliahan secara tatap muka di UNISSULA direncanakan akan dimulai pada 1 September 2022. Rencana perkuliahan tatap muka pada 1 September ini tetap akan mengacu pada perkembangan Covid-19. Rencana ini ditetapkan karena tren harian Covid-19 yang terus menurun serta adanya keyakinan banyak pihak bahwa Indonesia akan mampu keluar dari pandemi sehingga aktivitas sehari-hari akan kembali berjalan normal.
“Insya Allah 1 September 2022, sepanjang pandemi telah berakhir,” kata Prof. Gunarto saat dikonfirmasi oleh Tim Suprema melalui pesan singkat WhatsApp, Senin 16 Mei 2022 lalu.
Lebih lanjut, Prof. Gun sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa mekanisme pelaksanaan perkuliahan secara luring akan berjalan dengan protokol kesehatan Covid-19. Pelaksanaan pembelajaran yang banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan tentu rentan terhadap penyebaran virus, sehingga protokol berupa penggunaan masker di dalam ruangan pun akan diupayakan bagi semua warga kampus.
“Do’akan saja lancar 1 September mulai luring. Mekanismenya seperti sebelum pandemi, bedanya kalau kuliah pakai masker,” harapnya.
Faktor ekonomi serta keterbatasan akses internet jadi alasan mahasiswa ingin segera kuliah secara luring
Tentu kabar perkuliahan secara luring yang segera akan diberlakukam oleh kampus menyenangkan hati mahasiswa. Terlebih bagi angkatan 2020 dan 2021 yang sejak awal perkuliahan belum merasakan bangku perkuliahan secara langsung di Semarang. Kendati demikian, seperti yang diketahui memang beberapa fakultas seperti Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Industri sudah mulai melaksanakan perkuliahan secara luring dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Pelaksanaan perkuliahan secara tatap muka yang dilaksanakan oleh dua fakultas tersebut tentu akan menjadi tolok ukur dan pertimbangan bagi kampus untuk menggelar perkuliahan tatap muka.
Hampir 2 tahun perkuliahan digelar secara online tentu menjadi tantangan tersendiri bagi dosen dan mahasiswa. Kesulitan mengakses teknologi pendidikan serta sulitnya mahasiswa mencerna beberapa materi perkuliahan yang digelar secara daring menjadi tantangan bagi mahasiswa dan dosen selama 2 tahun ke belakang. Belum lagi bagi mahasiswa yang tinggal di daerah pedesaan juga banyak yang terkendali jaringan internet hingga akses buku dan perpustakaan yang sulit. Namun kendala-kendala itu menjadi dorongan bagi mahasiswa untuk berpikir kreatif dalam memecahkan masalah yang selama ini mereka hadapi dalam perkuliahan daring.
Kondisi ekonomi saat dan setelah Pandemi Covid-19 juga menjadi masalah bagi beberapa mahasiswa. Mereka yang keluarganya terdampak secara ekonomi kesulitan dalam melunasi tagihan pembayaran dana perkuliahan, hal tersebut tentu bisa dilihat dari tingginya angka dispensasi pembayaran. Selain itu, mahasiswa UNISSULA khususnya dari angkatan 2020 dan 2021 juga mengeluhkan kondisi pandemi yang memaksa mereka manjalankan kelas secara daring, sehingga sebagian besar dari mereka sama sekali belum pernah merasakan fasilitas kampus yang pada awalnya mereka berharap bisa merasakannya untuk mempermudah perkuliahan.
Namun dengan adanya rencana perkuliahan tatap muka secara penuh di UNISSULA, ditambah dengan beberapa fakultas yang sudah menjalankan perkuliahan secara tatap muka, telah memberikan angin segar bagi mahasiswa. Kesulitan-kesulitan yang selama ini kerap mereka hadapi dalam perkuliahan daring diharapkan sudah tidak ada lagi seiring dengan dijalankannya perkuliahan tatap muka.