Sementara itu, Susilo berkeyakinan bahwa apapun hasilnya, itu tergantung usaha yang dilakukan.
LPM Suprema – Di tengah hangatnya suasana pada malam hari di kawasan Kota Lama Semarang, Kamis 21 April 2022, ada seorang pemuda mengenakan tas selempang atau totabag terkekeh berjalan menghampiri satu per satu pusat kerumunan.
Usut punya usut, ternyata ia melakukan hal tersebut sebagai usaha dalam menjajakan jajanan yang ia jual.
Susilo (21), yang juga mahasiswa Jurusan Bisnis Manajemen Universitas Semarang (USM) menjajakan jajanannya untuk mengisi waktu luang dan mencari sedikit tambahan uang untuk jajan. Susilo menawarkan macam-macam sereal coklat dari varian rasa original sampai rasa yang sedang ramai saat ini di kalangan anak muda, yaitu rasa matcha. Dengan berkeliling di kawasan Kota lama Semarang, Susilo bersama teman-teman seperjuangnnya berharap dapat menjual jajanannya hingga tak lagi tersisa.
Tak hanya mencari uang tambahan, ia yang masih berstatus sebagai mahasiswa jurusan Bisnis Manajemen itupun berpikir bahwa dengan berjualan ia akan mendapat nilai tambahan apabila menjalankan sebuah perniagaan di luar lingkup kampusnya.
Baca juga : Buku Kisah Ganjil Pelaut dan Kisah-Kisah Lainnya, Usaha Mengkampanyekan Dampak Krisis Iklim ke Masyarakat
“cari nilai tambahan gitu,” ujar Susilo sambil menenteng barang jualannya saat ditemui Suprema di Kota Lama Semarang, Kamis (21/4/2022).
Ia tidak menjual jajanannya seorang diri, Susilo bersama-sama dengan komunitasnnya yang beranggotakan mahasiswa kampus lain dan masyarakat umum bahkan pelajar SMA, yang mana, secara terpisah rutin melakukukan kegiatan serupa.
“kita kan dari komunitas komunikasi jadinya campuran sih, ada yang dari lain, ada dari Undip, ada yang dari Unissula juga,” katanya menjelaskan.
untuk mengasah skill saat berjualan, Susilo mengatakan untuk saat ini ia dan kawan-kawannya tidak menerapkan metode titip jual produknya ke toko-toko. Ia lebih memilih menjual prodaknya melalui sosial media yaitu melalui Instagram dengan nama akun @cfd_choco .
“ engga dimasukin ke toko-toko ya. Kalau di online itu adanya di Intagram,” ujar Susilo.
Dalam menjajakan dagangannya, kendala terberat, kata Susilo ialah waktu saat langit sedang tidak bersahabat di mana aktivitasnya akan berhenti sejenak dan akan dilanjutkan setelah cuaca kembali cerah.
“ya terkadang kesulitannya di cuaca sih” tutur Susilo.
Ia bersyukur terkadang saat menjajakan jualannya ada pembeli yang suka terhadap produk yang ia jual, bahkan saat mengetahui rasa dari prodaknya enak, si pembeli itu ingin menambah lagi.
“terkadang pun juga, pernah sih ya, udah nyobain tapi wah enak kak sereal coklatnya, aku mau nambah lagi,” ujar Susilo.
Sementara itu, Susilo berkeyakinan bahwa apapun hasilnya, itu tergantung usaha yang dilakukan.
Ia menyampaikan pesan dengan mengajak anak muda sekarang untuk bekerja keras di waktu masa-masa mudanya, agar kelak kala periode senja dapat menikmati hasil dari proses kerja kerasnya di masa muda.
“punya usaha di masa muda, tuanya tinggal enak, gak usah mikirin kerja lagi, udah ada kerjaan di situ” pungkas Susilo.