Politik Kuasa Media
Penulis : Noam Chomsky
Penerbit : Jalan Baru
Cetakan : 2020
Halaman : 51 hlm
Ukuran : 13 x 19 cm
“Kita akhirnya menghamba sebagai negara pencinta uang, berharap pada negara lain yang akan membayar kita sebagai upah demi menghancurkan dunia. Itulah pilihannya.” Noam Chomsky
Buku yang diterjemahkan dari Media Control: The Spectacular Achievements of Propaganda, serta diterjemahkan oleh Nurhady Sirimorok. Buku yang tipis nan mungil ini menghadirkan dengan kajian-kajian kontemporernya seorang Noam Chomsky, dalam buku ini, kita akan diajak menyelami simpul-simpul masalah dalam mengenali bagaimana media memiliki kuasa lebih dan dapat menggiring opini masyarakat luas. Bahkan yang dulunya, hanya dengan waktu enam bulan, rakyat biasanya yang anti perang mendadak menjadi para manusia yang haus dengan peperangan. Cerita tersebut dibeberkan Noam di dalam kesuksesan W. Wilson memenangkan pemilihan pada tahun 1916 — Wilson mempunyai andil dalam perubahan sikap masyarakat dengan membentuk komisi propaganda resmi pemerintah, crell Committee, Adolf Hitler seorang pimpinan Nazi, juga menggunakan media sebagai alat propaganda mereka.
Tidak jarang juga, media disalahgunakan oleh segelintir orang untuk memperoleh kekuasaan dalam peran sebagai basis alat berkampanye mereka lewat rekayasa media, dimana media menjadi bagian dari mereka untuk melegitimasi kekuasaannya dalam sistem demokrasi.
Buku ini memberitahukan bahwa fakta yang muncul di media massa tidaklah mutlak sama dengan fakta yang terjadi sebenarnya. Fakta dan kebenaran yang ada di media hanyalah hasil pemulihan dan racikan dari para awak di Newsroom.
Kembali lagi ke kasus W. Wilson, komisi yang di buat W. Wilson, sebenarnya terlibat dalam perubahan sikap masyarakat tersebut. Peristiwa itu terjadi di tengah berkecamuknya Perang Dunia l. Mereka berhasil mengubah populasi yang anti perang menjadi massa yang histeris dan haus perang, yang bernafsu untuk menghancurkan semua yang berbau jerman.
Mereka menepuk dada lewat tulisan-tulisan yang melukiskan bahwa mereka adalah anggota masyarakat yang lebih intelek, yang dapat mempengaruhi masyarakat yang anti perang menjadi terpengaruh ikut di dalam medan peperangan dengan menakut-nakuti dan membangkitkan fanatisme kebangsaan yang berlebihan. Senjata yang ia gunakan bermacam-macam, antara lain dengan menghembuskan dasas-desus tentang kekejaman bangsa Jerman (Hun), dan anak-anak Belgia tanpa lengan.
“Propaganda pemerintah, jika didukung oleh kelas berpendidikan dan tak terjadi penyimpangan, maka pengaruhnya akan sangat besar” (hal 5).
Serta masih banyak lagi kasus-kasus lainnya yang menarik dan kemungkinan anda belum mengetahuinya, maka dari itu saya sangatlah merekomendasikan buku ini untuk segera anda miliki dan membacanya. Walaupun buku ini sangatlah tipis yang hanya berhalaman 51 halaman, tetapi isi di dalam buku tersebut sangatlah bermutu tinggi dan analisis yang membuat mengkerutkan dahi. Kepakaran Noam di bidang jurnalistik dan studi politik, membuat tulisan-tulisannya semakin tajam. Karena bahasa-bahasa yang di gunakan dalam buku ini susah dimengerti serta banyaknya istilah-istilah yang susah untuk dipahami, untuk membacanya memperlukan ektra fokus beserta konsentrasi yang sangat tinggi.
Resensi: Dedy Irawan