UNISSULA, LPMSUPREMA.COM — Pembekalan KKN Universitas Islam Sultan Agung Periode – IX Th. 2019/2020 diselenggarakan di Fakultas Kedokteran Gedung B Lt.3 pada Sabtu, (18/01). KKN pada periode ini dilaksanakan di Kabupaten Kendal.
Acaraini dihadiri oleh Muhammad Qomaruddin selaku Wakil Rektor 3, Puji Astuti selaku Sekretaris BAPERLITBANGDA, Heru Sulistyo selaku Kepala LPPM dan seluruh peserta mahasiswa KKN. Pada pembekalan KKN ada penyampaian materi BudAI oleh Qomaruddin dan pemaparan Gambaran Wilayah Kab.Kendal oleh Puji Astuti.
Peserta KKN pada periode ini sebanyak 1343 mahasiswa dari tiap fakultas. Pembekalan ini terbagi menjadi dua sesi, sesi yang pertama pada pukul 07.00-11.15 untuk wilayah Kecamatan Weleri, Kecamatan Ringinarum, dan Kecamatan Ngampel. Sesi kedua dilaksanakan pada pukul 12.30-16.30 untuk wilayah Kecamatan Gemuhdan Kecamatan Rowosari.
Mahasiswa KKN disebar di 68 Desa, 5 Kecamatan di Kabupaten Kendal. Kendal terpilih sebagai tempat KKN Mahasiswa Unissula karena adanya permintaan dari Bupati Kendal jauh hari dengan pertimbangan kurangnya kesadaran kesehatan pada masyarakat Kendal itu sendiri.
KKN dilaksanakan menjadi 2 kloter yaitu pelaksanaan pertama pada tanggal 21 Januari – 6 Februari 2020 dan kloter kedua pada tanggal 8 Februari – 24 Februari 2020. Dibedakan 2 kloter karena jadwal dari Fakultas Kesehatan yang berbeda dengan fakultas lainnya. Biaya KKN pada periode IX ini senilai Rp1.250.000 yang diambil dari UKT mahasiswa yang mengikuti KKN. Perkelompok mendapatkan uang subsidi sebesar Rp. 500.000.
Terdapat peraturan dalam pelaksanaan KKN, yaitu tidak boleh meninggalkan lokasi KKN selama 2×24 jam, bila lebih dari itu maka nama peserta akan dicoret. Setelah KKN dilaksanakan, akan diadakan workshop untuk me-review kembalikegiatan KKN yang sudah dilakukan.
Heru selaku Kepala LPPM mengatakan alasan dipilihnya Kabupaten Kendal sebagai lokasi KKN periode ke IX tersebut dikarenakan adanya permintaan dari Bupati Kendal. “Saya pernah berbincang dengan bu Mirna Bupati Kendal apabila mahasiswa dari Fakultas Kesehatan banyak tolong KKN nya di tempatkan di Kabupatan Kendal.” Kata HeruKepala LPPM.
“Setelah dilihat dari riset mahasiswa ternyata banyak dari Fakultas Kedokteran yang berjumlah 172 mahasiswa dan di tambah lagi dari Fakultas Kesehatan kurang lebih 200 mahasiswa. Selain alasan diatas mengapa KKN periode ini memilih di Kabupaten Kendal karena selamaini KKN yang sudah di laksanakan di Jepara, Pati, dan Rembang.” Jelas Heru.
Masih pada perbincangan antara Heru dengan Mirna, Mirna juga menginginkan dengan diadakannya KKN di Kabupatan Kendal meminta tenaga dari temen-temen kesehatan dan kedokteran bahwa Mirna ingin membuat konsep mengembangkan kesehatan masyarakat di Kabupaten Kendal dengan mengajak para mahasiswa untuk tau permasalahan di wilayah tersebut.
Kedepannya para mahasiswa kususnya Fakultas Kesehatan dan Kedokteran jika mengadakan koas bias diperdayakan di Kabupaten Kendal. Selain itu Mirna selaku Bupati Kendal juga memiliki rencana pengelolaan tenaga kesehatan untuk masayarakat Kendal yang akan di arahkan oleh BUMDES, sehingga masyarakat di sana memiliki akses kesehatan yang lebih baik dan lebih maju kedepannya.
“Untuk daerah yang belum dimasuki oleh KKN UNISSULA yaitu Grobogan, Blora dan Pemalang, LPPM akan mengusahakan untuk pelaksanaan KKN di daerah tersebut pada periode berikutnya.” Ujar Heru Kepala LPPM.
(Lpmsuprema.com/Vania Almira Wibowo)