SEMARANG, LPM SUPREMA – Minggu (23/10/2022) Kelompok 1B Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Islam Sultan Agung Semarang dari Komunitas Ners XIV sukses menyelenggarakan Gebyar Keperawatan Komunitas di RW. 005, Kelurahan Kudu, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Gebyar Keperawatan yang dilaksanakan oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA kali ini merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dengan aktifitas sosial dan pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya di Kelurahan Kudu, Genuk. Beberapa kegiatan sosial yang dilaksanakan bersama warga Kelurahan Kudu antara lain : Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Thibbun Nabawi (Bekam), Jalan Sehat, Lomba Masak Anti-Hipertensi, serta Lomba Cuci Tangan.
Keseruan Jalan Sehat dan Lomba Masak Anti Hipertensi
Acara pertama yang digelar dalam Gebyar Keperawatan Komunitas di Kelurahan Kudu tepatnya di RW. 005 adalah jalan sehat yang kemudian diikuti dengan lomba memasak. Keseruan dan antusiasme masyarakat nampak sejak sebelum acara dimulai, dimana masyarakat datang berbondong-bondong untuk mengikuti jalan sehat dan lomba memasak. Acara dibuka secara simbolis oleh seluruh perwakilan elemen yang terlibat dalam kegiatan kali ini. Kehebohan terus ditunjukan oleh peserta lomba selama kedua agenda tersebut dilaksanakan. Adapun tujuan diselenggarakannya kegiatan jalan sehat dan lomba memasak anti-hipertensi kali ini adalah untuk menanamkan pola hidup sehat bagi masyarakat melalui olahraga dan makan makanan bergizi guna mencegah hipertensi.

Perlombaan yang dirancang oleh panitia Gebyar Keperawatan berjalan sukses dengan banyaknya warga yang turut ambil bagian dalam acara ini. Dari orang tua, kaulan muda, hingga anak-anak antusias mengikuti setiap kegiatan dan perlombaan yang dilaksanakan kali ini.
“Seru sih acara pagi ini. Ibu tadi berangkat pagi banget emang karena udah niat buat ikut jalan sehat. Terus ini juga ada lomba masak anti-hipertensi. Ibu sih senang dengan adanya acara kayak gini, karena masyarakat kadang juga lupa untuk menjaga kesehatan. Dengan adanya sosialisasi kesehatan, ada bekam juga, terus juga tadi diajak jalan sehat dan dilanjut lomba masak masakan sehat, jujur ini bermanfaat sih buat kita semua. Ya intinya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh mahasiswa dari UNISSULA yang selama beberapa minggu ini memberikan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat di sini. InsyaAllah bermanfaat buat semua warga di RW. 005 ini,” Tutur salah satu peserta jalan sehat dan lomba memasak saat diwawancarai tim Suprema.

Antusiasme Masyarakat Mengikuti Pengobatan ala Nabi Melalui Terapi Bekam
Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA, Iwan Ardian, SKM., M.Kep. dalam sambutannya pada kegiatan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan Thibbun Nabawi (terapi bekam) menyampaikan bahwa pada dasarnya segala penyakit yang datang merupakan cobaan yang Allah SWT berikan untuk menguji hambanya. Kesehatan juga datang dari ridho Allah SWT melalui perantara Tenaga Kesehatan. Terapi bekam yang digelar oleh Kelompok 1B Komunitas Ners FIK UNISSULA juga merupakan bentuk ikhtiar seorang manusia dalam rangka menjaga kesehatan.

Dalam kesempatan berbeda, Pak Iwan sapaan akrab Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat melalui aktifitas sosial dan pemberian layanan kesehatan merupakan bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain itu, beliau juga turut menyampaikan bahwa pelaksanaan terapi bekam ini merupakan salah satu ciri khas Fakultas Ilmu Keperawatan UNISSULA yang saat ini terus digaungkan, yaitu pengobatan berbasis syariah seperti yang Rasulullah SAW ajarkan.
“Tridharma Perguruan Tinggi merupakan bagian terpenting bagi mahasiswa dalam mempraktikan ilmu yang mereka dapatkan di Kampus, salah satunya dengan mensosialisasikan pola hidup sehat kepada masyarakat sesuai dengan nilai-nilai yang Rasulullah SAW ajarkan, yaitu dengan berpasrah diri kepada Allah, berdo’a, dan berikhtiar untuk melakukan pengobatan, salah satunya melalui terapi bekam yang sedang dilaksanakan oleh mahasiswa dari Program Ners pada hari ini.” Kata Pak Iwan, sapaan akrab Dekan FIK UNISSULA.
Bagian terpenting dari dilaksanakannya pemeriksaan kesehatan dan terapi bekam antara lain ialah untuk mensosialisasikan pengobatan berbasis syariah kepada masyarakat. Pengobatan berbasis syariah yang pada kesempatan ini disosialisasikan antara lain meliputi : Terapi Thibbun Nabawi (bekam), manfaat mengonsumsi habatussaudah dan madu bagi kesehatan, serta pengobatan mandiri melalui sentuhan dan pijatan pada bagian tubuh tertentu seperti kepala dan dahi dibarengi dengan pembacaan do’a dan ayat-ayat Al-Qur’an.

Muhammad Irza Hidayat selaku Ketua Pelaksana pada kegiatan Gebyar Keperawatan turut menyampaikan harapannya dengan terselenggaranya acara tersebut.
“Harapannya, setelah acara ini selesai diselenggarakan, masyarakat akan semakin sadar akan kesehatan fisik dan rohani maupun kesehatan lingkungan tempat mereka tinggal. Salah satu tujuan kami mengangkat tema tentang pengobatan ala Nabi ialah agar masyarakat dapat mencontoh cara Rasulullah SAW menjaga kesehatan,” pungkas Irza selaku Ketua Pelaksana Gebyar Keperawatan.
Irza juga turut mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam suksesnya Gebyar Keperawatan Komunitas di Kelurahan Kudu, termasuk sponsor seperti : Rumah Terapi Sahaja, Bank Jateng Syariah, LAZIS Sultan Agung, PT. Bhakti Agung Pratama, dan Aflah Jati Furniture yang telah memberikan dukungan.
80 peserta bekam pada acara tersebut menggambarkan antusiasme masyarakat yang amat besar dalam mengikuti kegiatan ini. Pasca-pelayanan kesehatan tadi, masyarakat yang hadir juga turut menceritakan pengalaman mereka setelah dibekam. Mereka menyampaikan bahwa bekam yang mereka terima pada kegiatan pelayanan kesehatan kali ini amat terasa di tubuh dan membuat badan terasa lebih segar.
“Badan jadi lebih enteng, terus seger juga. Saya pikir awalnya akan terasa sakit karena ini pertama kali saya dibekam. Tapi setelah dibekam tadi ternyata nggak sakit sih, malahan badan juga semakin enteng. Jadi benar juga apa kata Pak Dekan tadi bahwa setiap sakit yang dirasakan seseorang itu nggak melulu harus diobati langsung oleh Dokter, toh tadi saya dibekam pegal-pegal saya juga hilang,” kata seorang warga setelah mereka menerima terapi bekam.
Selaras dengan testimony warga, dalam wawancaranya, terapis bekam dari Masjid Agung Jawa Tengah juga turut menjelaskan manfaat bekam. Pada dasarnya bekam merupakan pengobatan sekaligus cara menjaga kebugaran tubuh dengan detoks darah kotor dalam tubuh. Adapun manfaat bekam bagi tubuh sangat banyak, mulai dari menghilangkan pegal-pegal sampai menjaga kebugaran tubuh agar selalu fit.
Besar harapan bagi semua pihak agar setelah diselenggarakannya acara pada hari ini, masyarakat dapat menerima manfaat dari sosialisasi kesehatan dan pelayanan kesehatan yang telah dilaksanakan. Selain itu, masyarakat juga diharapkan dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka, salah satunya dengan mengimplementasikan hidup sehat ala Rasulullah SAW. Bagi mahasiswa tentu kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan selama 4 minggu ini dapat menjadi pengalaman bagi mereka, sehingga harapannya ilmu yang diserap dapat dipraktikan dalam lingkungan masyarakat juga dalam pekerjaan yang nantinya akan mereka geluti di kemudian hari.
Ibnu Khafidz | Ali Zidan | Aldi |Yunus
MashaAllah barakallahufiikum, terimakasih LPM Suprema Unissula 🙏