Driver Ojek Online (Ojol) Wanita dan Komunitas Diajeng Semarang gelar acara kolaborasi untuk memperingati hari Kebangkitan Nasional di Sam Poo Kong Semarang pada Minggu (21/05/2023). Dengan tajuk “Berkebaya Bersama Ojol Wanita se Jawa Tengah” acara tersebut dihadiri oleh ±1000 peserta gabungan dari berbagai driver ojol yaitu Grab, Gojek, Maxim, dan Shopee Food serta masyarakat umum dari berbagai wilayah. Kegiatan dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan rangkaian acara pembukaan yaitu sambutan Ketua Panitia, Komunitas Diajeng Semarang (KDS), Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin. Selain itu juga dimeriahkan oleh rangkaian acara Fashion Dance “Smaradahana” dari KDS, Flash Mob 1&2, Pembacaan Ikrar Berkebaya bersama Walikota Semarang, Fashion Show Ojol Wanita Berkebaya yang bekerjasama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC), dan diakhiri oleh pembagian Doorprize.
Penggunaan pakaian adat kebaya bertujuan untuk melestarikan nilai budaya nusantara serta menjadi simbol dari wanita Indonesia. Acara ini bertujuan untuk mengajak masyarakat agar lebih menghargai profesi wanita sebagai Driver Ojek Online (Ojol). Karena mereka merupakan tulang punggung ekonomi keluarga sekaligus ibu rumah tangga. Mereka adalah para wanita membutuhkan support dari seluruh lapisan masyarakat, khususnya kita sebagai pengguna jasa mereka. Dalam menjalankan profesinya tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti halnya pelecehan secara verbal maupun fisik.
Maya selaku Panitia acara Berkebaya Bersama Ojol Wanita Se-Jawa Tengah memberikan pernyataan terkait tujuan acara ini digelar.
“Acara ini kami gelar guna membuat mereka merasa bangga akan diri mereka, semoga pesan kami dapat tersampaikan bahwa kami menghargai, mendukung, dan mengakui keberadaan kalian tidak hanya kami tapi kita buktikan dengan keterlibatan banyak peserta dari berbagai lintas komunitas, instansi, bahkan pak yasin selaku wakil gubernur,” Jelasnya.
Buku On Bid sebagai bentuk upaya edukasi masyarakat
Penyerahan buku “On Bid” dari Maya selaku panitia acara kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin merupakan simbolis atas dukungan gerakan tersebut. Buku tersebut disusun dari rasa empati sesama wanita mengenai hal yang harus disuarakan. Buku tersebut merupakan dokumentasi dari kumpulan kisah nyata dan kisah fiksi dari kehidupan mereka sebagai ojol wanita mengenai pelecehan yang mereka hadapi. Harapan saya dengan adanya buku ini dapat menumbuhkan kesadaran baru dalam bermasyarakat bahwasannya harus lebih menghargai ojol wanita. Banyak dari mereka selama ini yang merasa terancam secara tidak langsung dengan adanya sistem rating pada pekerjaannya. Mereka selalu senantiasa berperilaku sopan agar tidak mendapatkan rating rendah dari konsumen yang dapat mempengaruhi pekerjaannya dikemudian hari. Dengan adanya kedudukan yang tidak setara tersebut menjadikan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memanfaatkannya sehingga memunculkan berbagai tindakan pelecehan.
Maya selaku Panitia Acara sekaligus penulis dari buku On Bid menyatakan bahwa bukan sistem yang dapat kita perbaiki namun upaya penyadaran atau edukasi masyarakat bahwa semua tindakan berawal dari pikiran. Saya percaya bahwa sesuatu yang keluar dari hati akan ditangkap oleh hati, saya percaya bahwa apa yang kami lakukan saat ini merupakan benih kebaikan yang jika dirawat akan tumbuh subur mengarah pada gerakan kebaikan.
“ Sudah saatnya komunitas kebaya seperti kami tidak hanya terbatas pada sesuatu yang berbau konteks kecantikan. Namun menjadi bagian besar dari solusi sebuah masyarakat/komunitas yang sedang menghadapi masalah, misalnya seperti komunitas ojol yang merasa harus di suarakan, komunitas kami hadir memberikan jawaban dan aksi”. Jelasnya
Penulis : Aphrodita Andira Syafa Yustisia
Editor : Duta Ananda Syafa Trisna
Reporter : Rahma Syasabil, Syahirotun