• Call: +62 8234 1275 757
  • E-mail: supremaunissula@gmail.com
lpmsuprema
  • Laporan Khusus
  • Feature
  • Kampusiana
  • Sosok
  • Opini
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Editorial
  • Semarangan
  • Intermezzo
    • Perjalanan / kuliner
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
    • Sastra
  • Infografis
  • Majalah
No Result
View All Result
LPM SUPREMA
No Result
View All Result
Home News

Badan Geologi: Mitigasi Banjir Rob di Wilayah Pantura Jawa Sebaiknya Harus Lebih Terintegrasi

Redaksi by Redaksi
31/05/2022
in News
0
Badan Geologi: Mitigasi Banjir Rob di Wilayah Pantura Jawa Sebaiknya Harus Lebih Terintegrasi

Ilustrasi banjir, (doc. Pixabay)

Share on FacebookShare on Twitter

LPM Suprema —  Badan Geologi Kementrian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM)  menyampaikan perkembangan banjir rob patai utara khususnya di Kota Semarang, Demak, Kota Pekalongan, Rembang serta Brebes yang terjadi pekan lalu.

Banjir rob kali ini banyak faktor penyebabnya, Badan Geologi berusaha menjelaskan bagaimana kondisi geologi kelautan dan  oseanografi banjir rob yang  menerjang kawasan pesisir Kota Semarang  dan kabupaten lain di kawasan pantai utara jawa tengah.

“Banjir di Semarang bahkan merendam permukiman di kawasan Kelurahan Bandarharjo, dan Tanjung Emas di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas. Banjir rob di Semarang terpantau menggenangi Kampung Tambaklorok, Tanjung Emas, Semarang,  Senin  kemarin,” kata Sekretari Badan Geologi serta kepala pelaksana tugas Balai Besar Survei dan Pemetaan Geologi Kelautan (BBSPK), Ediar Usman saat Konfrensi pers, Selasa (31/5/2022).

Ediar juga mengatakan,  bahkan banjir rob kali ini sampai  menggenangi juga  rumah-rumah warga meski sudah dibangun dengan pondasi  yang  cukup tinggi.

“Banjir di pesisir utara Jateng ini dilaporkan terjadi di Semarang, Demak, Kota Pekalongan, Rembang, hingga Brebes,” sambungnya.

Permasalahan yang berkembang di Kota Semarang dan Pantai Utara Jawa saat ini adalah terjadinya banjir Rob, kata Ediar, salah satunya disebabkan oleh penurunan lahan (daya dukung tanah rendah) pada kawasan kota. Kawasan pesisir Semarang dan Pantura Jawa dicirikan dengan relief rendah disusun oleh endapan alluvial pantai, rawa dan marine.

Lebih lanjut, Ediar merujuk dari Jurnal yang ditulis Bemmelen, mengatakan Secara Fisiogarafi kota Semarang dan kota lainnya terletak pada dataran alluvial yang merupakan hasil endapan yang berasal dari daratan ditransport melalui sungai-sungai besar dan hasil proses sedimentasi di wilayah pantai.

Dataran aluvial ini dilatarbelakangi oleh jajaran pegunungan Serayu Utara di bagian selatan, dan sebelah timur dibatasi oleh perbukitan Kendeng dan di utara berhadapan dengan Laut Jawa. Karakteristik garis pantai dan dinamika pantai  dicirikan oleh endapan alluvium, lumpur, tumbuhan mangrove, pantai berpasir dan berbatuan. “Yang sekarang tentu saja  kita sebut sebagai merie sendimentasi,” tuturnya.

“Kemiringan lereng yang digolongkan pantai.  kemiringan landai 0-5%,  dan di daerah pegunungan bergelombang 5%-15%, curam 15%-30% dan terjal 30 –  > 70 %,” paparnya.

“Pembentukan kawasan pantai ini, yang kita ketahui ya, secara umum ini adalah interaksi kondisi darat. Tentu saja ini adalah sungai kemudian sedimen-sedimen asal darat, kemudian juga lahan-lahan yang belum stabil, kemudian yang ke dua dipengaruhi oleh laut yaitu gelombang pasang kemudian juga kondisi klimatologi cuaca. Terutama hujan dan angin,” paparnya.

Dampak akibat perkembangan kota ke arah pesisir dengan litologi, daya dukung tanah dan lahan rendah tentunya dapat mengakibatkan penurunan lahan. Pembangunan di kawasan pesisir menjadi lahan baru tanpa ada pertimbangan kondisi morfologi, ketinggian lahan asal tersebut dapat mengakibatkan drainase air yang bermuara ke laut dari sungai atau drainase akan kembali ke lahan yang lebih rendah.

Badan metrologi juga menganjurkan untuk mitigasi banjir rob diwilayah Pantura Jawa sebaiknya harus lebih terintegrasi dengan memahami karakter dan dinamika pesisirnya.

“Persamaan persepsi dan koordinasi antara instansi terkait dan seluruh elemen masyarakat untuk mencari solusi secara maksimal. Pola pikir dan pola hidup masyarakat setempat harus menerapkan pola hidup bersih di lingkungannya masing-masing dan dapat beradaptasi dengan lingkungan.”

“Perlunya penyelesaian tata ruang kota di kawasan pantai yang tertata baik untuk wilayah pemukiman, industri, pelabuhan, wisata, nelayan dan perikanan,” harapnya.

Naiknya muka air laut diakibatkan perubahan iklim yang juga merupakan penyebab terjadinya banjir rob Pertengahan bulan Mei ini hingga Juni juga diakibatkan dari pasang air laut yang tinggi dikarenakan posisi jarak bumi dan bulan yang berdekatan.

“Puncak pasang tertinggi itu juga dibarengi tinggi gelombang laut yang kondisinya masuk kategori sedang. Sehingga limpasan air ke darat lebih banyak, puncak pasang tertinggi diprediksi hingga Juni mendatang,” tandasnya.

Baca juga:

UNISSULA Bersiap Kembali Menggelar Perkuliahan Tatap Muka.

 

Penulis : Dedy Irawan
Editor : Ibnu Khafidz Arrozaq
Tags: #banjirrob#semarangBadan GeologiBanjir RobPantai Utara
Previous Post

UNISSULA Bersiap Kembali Menggelar Perkuliahan Tatap Muka

Next Post

Banjir Pantai Utara Jawa Terus-terusan, Kok Bisa?

Redaksi

Redaksi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Archive

Most commented

Fakultas Hukum Menjadi Juara Umum Dengan Meraih 6 Medali Pada Olimpiade UNISSULA

Mahasiswa Terus Bertambah, Fakultas Hukum UNISSULA Bangun Gedung Baru

DPR FH UNISSULA Kembali Gelar Sultan Agung Law Fair

LKM UNISSULA Gelar Talk Show Interaktif tentang Kekerasan Seksual

Ibu Engakulah dan Puisi Lainnya

Kolektif Hysteria Gelar Pameran Penta Klabs IV Bertema Malih Dadi Segara

LPM SUPREMA

Alamat :

Gd. Imam Syafei Lantai 1 Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung. Jl. Raya Kaligawe Km. 4, Terboyo Kulon, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah 50112

Email : supremaunissula@gmail.com
WA : +6282341275757

Kategori

Advertorial Editorial Essay Feature Foto Galeri Incognito Infografis Islam Kampusiana Kilas Laporan Khusus Learning Mild News Opini Puisi Resensi Buku Resensi Film Sastra Semarangan Suprema Production Tips & Trick Video

Postingan Terbaru

Fakultas Hukum Menjadi Juara Umum Dengan Meraih 6 Medali Pada Olimpiade UNISSULA

Fakultas Hukum Menjadi Juara Umum Dengan Meraih 6 Medali Pada Olimpiade UNISSULA

29/01/2023
Mahasiswa Terus Bertambah, Fakultas Hukum UNISSULA Bangun Gedung Baru

Mahasiswa Terus Bertambah, Fakultas Hukum UNISSULA Bangun Gedung Baru

27/01/2023
DPR FH UNISSULA Kembali Gelar Sultan Agung Law Fair

DPR FH UNISSULA Kembali Gelar Sultan Agung Law Fair

27/01/2023
  • Beranda
  • Ayo Kirim Karyamu
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami

© 2022 by lpmsuprema.com.

No Result
View All Result
  • Laporan Khusus
  • Feature
  • Kampusiana
  • Sosok
  • Opini
  • Galeri
    • Foto
    • Video
  • Editorial
  • Semarangan
  • Intermezzo
    • Perjalanan / kuliner
    • Resensi Buku
    • Resensi Film
    • Sastra
  • Infografis
  • Majalah

© 2022 by lpmsuprema.com.