Meskipun begitu, Syahrul memilih untuk menggunakan pertamax sebagai bahan bakar sepeda motornya. Ia mengatakan alasan penggunaan bahan bakar pertamax agar kualitas mensin montornya tetap terjaga.
Lpmsuprema.com – Aksi ujuk rasa 13 April 2022, tuai apresiasi dan dukungan dari masyarakat umum. Salah satu apresiasi datang dari pengemudi ojek online, yang memiliki keresahan yang sama pada terhadap salah satu tuntutan yang dibawa oleh masa aksi, yaitu naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kenaikan BBM Pertamax pada 1 April 2022 yang lalu menjadi salah satu keluhan para pengemudi Ojek Online. “Bahan baku naik, bahan bakar pertamax naik. Pendapatan tidak dapat menyesuaikan kebutuhan pokok. Dari segi gaji, UMRnya kurang. Kasihan rakyat- rakyat kecil,” keluh Syahrul salah satu driver ojek online di Kota Semarang yang ditemui disekitaran lokasi unjuk rasa (13/4/2022).
Syahrul bercerita saat ini para pengemudi sepeda montor lebih memilih mengalihkan penggunaan bahan bakar pertamax ke pertalite, akibat kenaikan harga yang dinilai cukup tinggi. Hal tersebut membuat antrian panjang SPBU tersebut serta stok bahan bakar Pertalite sering habis. Syahrul juga bercerita mengenai pengalamnya saat hendak mengisi bahan bakar di salah satu SPBU bahwa bahan bakar jenis pertalite sering kosong. “pertalite sering kosong, terlalu malah sudah habis,” ujar syahrul.
Baca juga: Mahasiswa Kembali Aksi, Kali ini Bawa 11 Tuntutan
Meskipun begitu, Syahrul memilih untuk menggunakan pertamax sebagai bahan bakar sepeda motornya. Ia mengatakan alasan penggunaan bahan bakar pertamax agar kualitas mensin montornya tetap terjaga.
Driver ojol asal Genuk itu juga mengungakapkan, bahwasannya sebagai rakyat yang juga terdampak atas naiknya harga bahan baku, ia mengaprisiasi mahasiswa yang telah menyuarakan apa yang menjadi keresahan masyarakat.
Melihat kenyataan tersebut, sesuai dengan salah satu tuntutan yang dibawa masa unjuk rasa adalah berkaitan dengan kenaikan harga BBM awal bulan lalu. Kenaikan BBM jenis pertamax dinilai masyarakat merupakan salah satu permasalahan yang perlu segera diselesaikan karena hal itu membuat beralihnya pengguna pertamax ke BBM bersubdi, yakni pertalite.
Akibatnya akan berimplikasi pada kelangkaan BBM jenis pertalite itu sendiri. Oleh karenanya, Pemerintah dituntut untuk memastikan rantai pasokan ketersediaan BBM didalam negeri untuk mengatasi kelangkaan tersebut.
“Mahasiswa mewakili kita dari segi rakyat Indonesia. Karna yang terdampak semua dari golongan bawah ke atas,” tandas Syahrul.