Oleh: Nita Jepi Tamara (Mahasiswi FH Unissula 2020)
Sulitku ungkapkan dalam kata
Namun banyak derita yang dirasa
Jerit tangis ditelinga tanpa jeda
Hidup seakan penuh dengan dilema
Sampai kapan semua ini akan sirna?
Wabah yang datang seketika
Merampas segala harapan tiba-tiba
Tetesan air mata yang tak mereda
Keringat yang terbuang sia-sia
Corona yang merajalela
Krisis ekonomi yang membuat pilu
Dada terasa sesak dan ngilu
Yang tak kunjung menemukan titik temu
Hidup seperti bayangan semu
Pendidikan yang berubah menjadi daring
Pembelajaran dari rumah diperpanjang
Para orang tua yang mengeluh pusing
Petugas kesehatan yang jarang pulang
Demi menyelamatkan nyawa yang hendak melayang